HP
bisa dimanfaatkan menjadi “perpustakaan pribadi” dengan adanya koneksi internet
didalamnya. Dulu, untuk menggali informasi dari internet kita harus pergi ke
warnet atau bergantian di lab komputer sekolah. Namun sekarang cukup pakai HP ,
informasi internet sudah ditangan.
Bisa
pula HP dimanfaatkan sebagai sarana proses pembelajaran dengan cara mengirimkan
tugas dari guru ke siswa. Atau pihak sekolah bisa membuat website resmi
atau Blog dimana di dalamnya disediakan informasi edukatif dan dapat diakses
pakai HP siswa. Guru di sekolah bisa berperan sebagai kontributor dengan
menyusun resume bahan ajar yang akan dan atau telah dibahas di ruang kelas. Atau bisa pula dengan cara-cara lainnya
Yang
menjadi penting disini sebenarnya adalah penanaman pengertian dan etika
penggunaan HP di sekolah. Harus diajarkan etika berkomunikasi lewat perangkat
canggih ini. Siswa harus tahu kapan Hp boleh di hidupkan, dimatikan, , ataupun
kapan harus di “silent”. Untuk memeinimalkan penyalahgunaan HP di sekolah harus dilakukan pemantauan secara
rutin dan berkesinambungan. Apabila pihak sekolah ditemukan penyimpangan dari
penggunaan HP, siswa bisa diberi sanksi sesuai pelanggarannnya. Jika pelanggarannya
dinilai berat, misal berbau porno atau kriminal, dapat diberi sanksi berat.
Apakah
kita harus menilai HP sebagai barang “negatif” yang harus dihindari di sekolah?
Tentu tidak. Kita bisa mempelajari dan mencari solusi untuk menekan dampak
negatif dan memanfaatkan / menambah dampak positifnya.
Bawa
HP ke sekolah menurut saya boleh boleh saja, tapi jangan sampai mengganggu
proses belajar mengajar dan bagus lagi kalau bisa mendukung proses belajar
mengajar itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar